Job Fair Surabaya, Simulasi CAT Diserbu Pengunjung
SURABAYA – Pengunjung
job fair Kompas Karier Fair di Surabaya dibanjiri ribuann pencari
kerja dari berbagai daerah. Tidak saja dari Surabaya, Sidoarjo, Madura
dan sekitarnya, tetapi banyak juga yang datang dari Semarang.
Olvi Christianawati misalnya, sarjana
perikanan dari Undip sengaja datang ke Surabaya untuk mengikuti simulasi
CAT. Dia mendapat informasi, dari sejumlah panitia bahwa di Surabaya
akan ada simulasi CAT. Karena itu, bersama dengan beberapa temannya dia
pagi-pagi hadir di ICBC jl. Basuki Rahmat Surabaya.
Dia mengaku penasaran dengan sistem tes computer assisted test
(CAT). Targetnya, bisa mendapat informasi selengkap-lengkapnya mengenai
seleksi CPNS tahun ini. “Saya lulus bulan Februari lalu, dan ingin
menjadi PNS. Makanya saya sengaja datang ke mari,” ujarnya di sela-sela
mengikuti simulasi CAT yang digelar Kementerian PANRB dalam job fair Kompas Karier Fair (KKF).
Sangking antusiasnya, Olvi mencoba
simulasi CAT tidak kurang dari 5 kali. Pertama nilainya 275, kemudian
kedua naik menjadi 335, ketiga dan keempat sama, dan baru yang kelima
mencapai 385. “Bukan karena ada insentif bagi yang nilainya 385. tetapi
saya memang ingin fokus dan tahu seluk beluk soal dalam CAT,”
tambahnya. Dengan demikian, kalau nanti instansi yang dilamarnya
menggunakan sistem CAT, sudah tidak asing lagi.
Setiap mengikuti simulasi CAT, dia
sengaja memilih laptop yang berbeda. Ternyata, ujarnya, soalnya satu
sama lain berbeda. “Ada juga satu dua yang sama, tapi umumnya berbeda,”.
Olvi hanya salah satu dari ribuan
pencari kerja yang memadati gedung ICBC di Jl. Basuki Rahmat Surabaya
ini. Pada hari pertama, lebih dari 2.500 pengunjung hadir di job fair
ini. Tidak berlebihan kalau stand Simulasi CAT Kementerian PANRB
merupakan salah satu favorit bagi pengunjung. Dari catatan panitia,
simulasi CAT hari Rabu (04/09) diikuti lebih dari 600 pengunjung. Ada
juga yang penasaran, dan mencoba lagi. Ada yang bisa tembus, tetapi
banyak juga yang tidak berhasil melampaui passing grade yang ditetapkan, yakni 300.
M. Hanung, putera kelahiran Tuban, yang
baru saja menamatkan kuliahnya di Hukum Perdata Dagang Undip 2013 ini 4
kali mengikuti simulasi CAT. Pertama, skornya 290, kedua 275, ketiga
360, dan keempat 290. Hanung tembus skor 360, dan mendapat sebuah kaos
cantik, setelah grade-nya diturunkan dari sebelumnya 385 menjadi 355.
Meski sudah diturunkan, grade itu masih
di atas grade hari sebelumnya, yakni 300. Dengan grade itu, kaos cantik
pun laris manis. Sebanyak 75 kaos yang dibawa, ludes. Bahkan ada
beberapa pengunjung yang berhasil melampaui grade, terpaksa beluum
mendapatkan kaos. “Kami harap mereka mau mengambil hari ini,” dengan
menunjukkan nomor PIN yang sudah ditandatangani panitia,” ujar Kabag
Humas Kementerian PANRB Suwardi.
Talk Show
Melihat besarnya antusiasme pengunjung
untuk mendapat mendapatkan informasi soal reformasi seleksi CPNS tahun
2013, panitia mngadakan talk show. M. Imanuddin, mantan Karo Hukum dan
Humas Kementerian PANRB, tampil sebagai pembicara didampingi Kabag Humas
Suwardi.
Imanuddin mengatakan, tahun ini
terdapat 339 instansi pemerintah yang melaksanakan seleksi CPNS, terdiri
dari 69 kementerian/lembaga, 23 pemerintah provinsi, dan 237
kabupaten/kota. Adapun formasi untuk CPNS dari pelamar umum ditetapkan
sebanyak 65 ribu, teerdiri dari 40 ribu untuk pemerintah daerah, dan 25
ribu untuk kementerian/lembaga.
Penyelenggaraan test, akan menggunakan
sistem kombinasi, yakni ada yang masih dengan lembar jawaban mkomputer
(LJK) dan sebagian menggunakan computer assisted Test (CAT). “Kehadiran
kami dalam job fair, baik yang di Jakarta maupun di Surabaya ini,
merupakan upaya mensosialisasikan CAT bagi para calon pelamar CPNS,”
ujar Imanuddin.
Sejumlah pertanyaan mengemuka dari
peserta talk show, seperti dapatkah melamar lebih dari satu instansi,
kenapa sampai hari ini masih banyak yang belum mengumumkan lowongan CPNS
di instansinya, sampai kemungkinan bisa tidaknya titip menitip.
Dengan tegas Imanuddin menjawab, dengan
metode LJK maupun CAT, pemerintah telah menutup berbagai lobang yang
bisa dimanfaatkan untuk penyalahgunaan wewenang. Untuk sistem LJK
misalnya, setiap tahapan mulai dari pembuatan soal, penyerahan master
soal, pencetakan soal, pengumpulan LJK, pemindaian dan pengolahan LJK,
hingga pengumuman hasil, semuanya tidak memungkinkan seseorang bisa
bermain. “Apalagi kalau dengan sistem CAT, begitu selesai mengerjakan
soal langsung dapat diketahui hasilnya. Jadi tak ada yang masuk angin,”
ujarnya.
Terkait dengan masih adanya instansi
yang belum mengumumkan lowongan CPNS, Imanudin mengimbau agar secepatnya
diumumkan. Namun menurutnya, hal itu biasanya karena mereka belum
siap.
Terkait dengan kemungkinan melamar
lebihbdari sattu instansi, Iman mengimbau sebaiknya satu instansi saja,
karena untuk tes sistem LJK waktunya bersamaan, yakni tanggal 3 November
2013. (ags/HUMAS MENPANRB)